Sunday, September 23, 2012

5 Cara Mendapatkan Masukan Objektif Mengenai Produk


Anda bergembira karena produk sudah selesai digarap dan siap diluncurkan. Lalu Anda beritahukan pada banyak teman dan keluarga bahwa Anda ingin mereka mencoba dan memberikan masukan, tetapi apakah masukan mereka bisa dipercaya sepenuhnya? Dan apa yang Anda dapat biasanya adalah sanjungan dan masukan positif saja.

Sebagian orang lebih memilih untuk meminta pendapat bukan pada  orang-orang terdekat mereka tetapi pada orang asing. Mengapa demikian? Agar masukan yang diperoleh lebih objektif meski memang risiko untuk mendapatkan kritik juga terbuka lebar.


Akan tetapi, mendapatkan masukan dari orang asing bukanlah semudah yang dibayangkan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui caranya. Inilah 5 cara mendapatkan masukan mengenai produk dari orang asing.

  1. Minta masukan negatif: Untuk mendapatkan masukan yang apa adanya, tanyakan pertanyaan untuk memancing masukan kepada orang lain. Dalam banyak kasus, pastikan agar Anda berhasil mendapatkan informasi spesifik mengenai sisi kuat dan yang lebih penting, sisi yang masih harus diperbaiki dalam produk Anda. Secara spesifik, tanyakan masukan negatif. Ini tak mudah karena orang lain mungkin merasa segan karena belum mengenal Anda tetapi tunjukkan sikap terbuka dalam meminta masukan sehingga mereka tidak merasa terintimidasi saat memberikan kritik secara apa adanya. Lebih baik lagi, jika Anda mampu memberikan imbalan jika kritik mereka mampu memberikan inspirasi untuk lebih sempurna di masa datang.
  2. Keluar dari lingkungan yang sudah dikenal: Opsi lain ialah dengan mendapatkan masukan orang asing (selain keluarga dan teman dekat) yang tidak masuk dalam lingkungan yang sehari-hari Anda geluti. Misalnya, jika Anda seorang desainer, sekali-kali temui sekelompok anak SMA untuk mendapatkan masukan dari mereka. Sekali lagi Anda perlu mendorong mereka untuk memberikan masukan langsung mengenai sisi yang kurang sempurna. Jika dirasa kurang efektif, cobalah untuk memberikan kartu komentar atau saran yang bisa diisi tanpa harus mencantumkan identitas sang pengisi. Isi komentar bukan jati diri orang yang berkomentar adalah yang menjadi fokus utama Anda.
  3. Berikan perhatian pada isyarat yang tersirat: Jika Anda dipaksa untuk mendapatkan masukan secara langsung, berikan perhatian pada gerak dan bahasa tubuh dan apa yang tidak terucap. Jika Anda berbisnis kuliner, Anda jangan sampai terlena dengan sanjungan bahwa masakan Anda enak. Karena itu belum cukup. Jika konsumen kembali untuk kedua dan ketiga kalinya, Anda boleh patut bergembira karena itu berarti ia menyukai produk kuliner Anda.
  4. Sarankan untuk membeli produk: Sinyal lain bahwa konsumen menyukai produk Anda ialah kesediaan untuk membeli produk itu. Pasar perlu dipandang sebagai tempat bereksperimen. Anda hendaknya jangan berputus asa dengan masukan negatif karena selalu terbuka kesempatan untuk merebut hati konsumen. Caranya ialah dengan menerapakan harga jual yang berbeda-beda. Dan suatu saat Anda bisa menetapkan harga yang cocok berdasarkan berbagai faktor yang terlibat dalam produksi dan sebagainya.
  5. Membuat konsumen terus datang: Jangan terjebak dalam kepuasan yang terlalu dini saat mengokohkan posisi produk dan perusahaan di mata konsumen. Anda perlu membaca apa yag tersirat dan pastikan Anda memahami apa yang Anna tangkap. Sinyal terbaik bahwa Anda berhasil menghasilkan produk yang sempurna di mata Anda dan konsumen ialah kembali konsumen yang sudah membeli hingga lebih dari 2 kali.

No comments:

Post a Comment