Tatanan Motif Batik Dalam Pasowanan Di Keraton Surakarta (Solo)
- Batik Parangrusak
Batik ini dipakai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA),
Pangeran Putra, Pangeran Sentono, dan Sentonodalem yang berpangkat
Bupati Riya Nginggil yang bergelar KRMH.
- Bathik Udan Liris
Motif batik ini di pakai oleh pepatihdalem, apabila patih tersebut masih menantu dalem.
- Batik Rejeng
Batik rejeng dikenakan oleh para komandan prajurit seperti para
kolonel kumedhan, litnan kronel (letnan kolonel), mayor, serta
abdidalem gandek yang menjadi utusan Ingkang Sinuhun.
- Batik Tambal Kanoman
Batikan kampuh/dodotan para bupati, bupati anom dan para juru tulis kantor.
- Batik Semen Latar Putih
Batik ini dipakai oleh abdidalem yang berpangkat bupati, bupati anom dan bupati anom luar.
- Batik Padas Gempal
Batil padhas Gempal dipakai oleh abdidalem yang berpangkat
Panewu/Mantri dari golongan Sorogeni (prajurit Sorogeni, yang
berserqagam merah) ke bawah.
- Batik Medhangan
Motif batik medhangan dipakai oleh para panewu/mantri ke bawah dari golongan sangkragnyana.
- Batik Kumitir
Motif ini digunakan oleh para abdidalem Panewu/mantri ke bawah dari golongan kanoman.
- Batik Tambal Miring
Batik ini dipakai oleh para abdidalem Panewu/mantri dari golongan juru tulis.
- Batik Jamblang
Motif yang dipakai abdidalem panewu/mantri kebawah dari golongan adipati anom.
- Batik Ayam Puser
Motif yang dipakai oleh para abdidalem panewu/mantri kebawah dari golongan yogeswara atau suranata atau abdidalem ulama.
- Batik Slobong
Motif yang digunakan oleh para abdidalem panewu/mantri kebawah dari golongan niyogo (penabuh gamelan).
- Batik Wora-Wari Rumpuk
Motif yang digunakan oleh para abdidalem panewu/mantri ke bawah dari golongan pangrehpraja atau yang membawahi wilayah.
- Batik Krambil Secukit
Motif yang dipakai oleh para abdidalem panewu/mantri kebawah yang di bawah perintah kepatihan.
- Kain Lurik Perkutut
Merupakan kain yang digunakan abdidalem berpangkat Jajar Priyantaka.
- Kain Sindur
Kain yang dipakai oleh abdidalem Krisdastawa atau Canthangbalung.
Literature :
- Mlayadipura, 1950. Desa laweyan.
- KRT. DR. (HC) Kalinggo Honggopuro. 2002. Batik sebagai busana dalam
tatanan dan Tuntunan. Yayasan Peduli Keraton Surakarta Hadiningrat.
Surakarta.
- H. M. Soeharto bersama Tim. Indonesia Indah Ke-8. 1997. “Batik”. Yayasan Harapan Kita / BP-3 TMII. Jakarta.
- P. De. Kat Anggelo. Laporan tentang batik (Inspektor pada Kantor Buruh) Bagian II Jawa Tengah. 1930
No comments:
Post a Comment